Jumat, 15 Juli 2011

Pray For Soputan



Gunung Soputan di Sulawesi Utara meletus pada Minggu (3/7/2011) dengan mengeluarkan semburan asap dan abu hingga setinggi 5.000 meter ke udara. Seperti dilansir Kantor Berita AFP, gunung ini meletus pada pukul 06.03 pagi tadi.Hingga berita ini diturunkan, belum dilakukan evakuasi terhadap pemukiman penduduk yang berada di kaki gunung tersebut. Hal ini diterangkan Iing Kusnadi, seorang peneliti gunung berapi yang memantau aktivitas Gunung Soputan.

“Gunung berapi ini meletus tadi pagi. Selain debu dan asap, letusan pun menghasilkan gas panas, namun hanya berdampak di sekitar kawah saja," ungkap Iing.

Menurutnya, jarak aman evakuasi menyusul letusan ini adalah enam kilometer dari pusat letusan. Beruntung, dalam radius tersebut belum ada permukiman warga, selain hutan. “Saat ini kondisi masih aman. Namun kami akan terus melakukan monitor atas aktivitas gunung tersebut," tambahnya.

Perkampungan terdekat dari puncak gunung berjarak 8 kilometer sebelah barat pusat letusan yang berada di ketinggian 1,783 meter (5,800 kaki). Soputan, adalah satu gunung berapi  paling aktif di Sulawesi. Terakhir, gunung ini meletus pada tahun 2008 silam. Namun tak ditemukan catatan mengenai dampak akibat letusan tersebut.

PRAY FOR SULUT


Kamis tengah malam, pukul 23.31 WITA, 14 Juli 2011, Gunung Lokon Kembali meletus. Letusan kali ini terbilang besar. Asap dan abu vulkanik menyembur hingga ketinggian 2.000 meter. Tak hanya debu vulkanik, Lokon juga memuntahkan lava pijar yang membakar hutan semak di sekitar kawah. Malam itu, langit merah membara. 
Sekitar satu jam kemudian letusan kedua terjadi, sekitar pukul 00.30 WITA, Jumat dini hari. Giliran material vulkanik yang muncrat setinggi 700 meter. Tingginya aktivitas Lokon membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mempertahankan status 'awas'.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan saat itu sempat terjadi krisis seismik selama enam jam. Telah terjadi 25 kali gempa vulkanik dalam, 30 kali gempa vulkanik dangkal, dan getaran tremor vulkanik dengan amplituda 0,5-4 mm.
“Letusan besar kemarin telah diantisipasi mengingat aktivitas vulkanik yang makin meningkat sebelumnya,” kata Sutopo di Jakarta.
Letusan yang terjadi Kamis menjelang tengah malam itu adalah yang terbesar sejak Gunung Lokon dinaikkan statusnya menjadi 'awas' sejak Minggu malam, 10 Juli 2011.
Akankah Lokon meletus lebih dahsyat?

OTOSKLEROSIS

Proses pendengaran merupakan salah satu fungsi yang penting dalam kehidupan tiap manusia. Saat ini banyak gangguan yang dapat menyebabkan...